Saya tidak lahir dari kelurga berkecukupan. Sehingga harus berjuang
terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan dasar, minimal sandang pangan papan.
Ketika bicara passion. Kadang tak kepikiran, dulu. Setelah kebutuhan dasar
tercukupi, di umur sekarang yang menginjak 33 tahun (23 juli kemarin), dank
arena kejenuhan aktifitas yang ada. Jadi kepikiran tentang passion.
Passion adalah perasaan yang sangat kuat seseorang pada sesuatu. Passion seringkali menjadi akar dari berbagai hal sebelum seseorang melakukan sesuatu. begitu kuatnya hingga terkadang orang bersedia melakukan apapun meski dengan pengorbanan yang cukup besar.
Begitu bahasa sederhana hasil googling tentang apa itu passion. Mungkin
singkat nya bisa dikatakan sebagai gairah.
Lantas tentang ini, saya pun bingung apa yg menjadi passion saya. Hehe…
Karena terkadang saya bertipe ambisius. Yang kemudian setelah tercapai
menajdi bosan. Menggebu dan tekun akan sesuatu yang memantang tapi kemudian
menjadi bosen dan lelah saat menajdi rutinitas. Dan lainnya, saya kadang tak
terpikirkan bagaimana cara menghasilkan uang, selain dari bekerja rutin. Jadi
kemudian sekedar menekuni apa yang di tugaskan, tetapi menantang, dan setelah
tercapai kemudian tercipta kebosanan.
Passsion tak juga identik dengan hobi, tidak sama. Saya memang hobi
menulis, membaca, sejarah dan seni / sastra keindahan tapi bingung saat harus
mendapatkan uang dari hobi tadi. Saat saya googling lebih jauh memang tak serta
merta hobi menjadi passion, dan memang, jika dikatakan usaha yang menyenangkan
adalah dari hobi. Betul memang. Tapi nyatanya tak semudah itu, tanpa ada daya juang
dan motivasi tinggi untuk mencapainya.
Saya memutuskan berhenti jadi karyawan 2 kali. Saat yang pertama di picu
karena kondisi yang sudah tidak kondusif dan membosankan, yang kedua lebih
kepada tak ada tantangan dan monoton. Setelah itu saya masih berencana
melakukan pencarian menjadi karyawan kembali. Akibat ketidaktahanan menghadapi
kebosanan di weekday. Tapi kemudian istri yang menyadarkan, di umur segini,
sebaiknya reset ulang tujuan hidup. Di saat untuk kebutuhan dasar dan
pendidikan dari keluarga sudah tercukupi. Apakah harus kembali menjadi kuli?.memang
betul, tapi merubah mindset memang tak semudah itu. Masih selalu dihantui
kekhawatiran, bagaimana cara menghasilkan uang saat tak menjadi kuli.
Dilain sisi, Kecenderungan sensi, dan selalu melihat kedalam. Ini dampak
lain psikologis masa lalu saya, mungkin. Saya termasuk orang rumahan, senang
kebersihan dan kerapian rumah. Dilain sisi saya begitu menyenangi kepemimpinan,
ini pun dampak dari keluarga, terutama bapak yang mengajarkan kepemimpinan dan
ibu mengajarkan dengan tindakan tentang keaktifan. Saya pernah mengikuti test
sederhana mengenai kepribadian, tak heran jika hasilnya menunjukkan sebagai
melankolis yang sempurna dan koleris yang kuat.
Dan entahlah..
Dari sekian yang telah terceritakan, saya belum tercerahkan mengenai ke –passion
–an. Terutama pada bagian bagaimana menghasilkan rupiah dengan passion. Bukan
karena tuntutan atau ikut-ikutan jaman yang sekarang sedang rame-rame nya ber
passion ria.
--
Serang, 25 juli 2019