Ini masih seputar tesis, walo banyak hal lain yang ingin di bicarakan. Semisal: virus corona (yang lagi heboh di dunia, virus yang berasal dari wuhan China), tentang dunia pendidikan dengan konsep kampus merdeka pak nadiem (yang menurut saya cocok), tentang masyarakat di komplek (yang ternyata bukan hanya pada paguyuban sumur artetis, sekelas DKM pun banyak maslah terutama koordinasi, dan terutama yang lebih dalam adalah ego dan periuk nasi).
Banyaklah.....
Tapi, itu semua terlewat dan saya lupa untuk mengupas dan menuliskannya. Karena fokus utama saat ini adalah untuk tesis.
Alhamdulilah, sudah ttd pembimbing 2 (dua) walaupun banyak catatan yang harus di perbaiki. Mudah-mudahan dilancarkan. Minggu ini jika semua lancar, akan daftar untuk sidang seminar proposal di awal bulan Maret nanti.
Sebagai gambaran, dan pengingat tentunya. Saya mengambil tesis tentang kinerja pemasaran UMKM khas lokal Banten dengan responden di 3 kabupaten utama : Kab. Serang, Kota Serang dan Kab. Pandeglang. Metode yang saya gunakan adala survey, karena data kongkrit tentang pemilahanan kuliner khas banten sangat sulit di dapat. malah belum ada.
Saya tertarik dengan UMKM dan khas lokalnya, yang merupakan kearifan lokal dan budaya yang mesti dilestarikan, disamping UMKM seperti yang kita ketahui adalah pilar perekonomian bangsa. Ini sudah teruji dibeberapa penelitian, bahwa UMKM tidak terdampak langsung oleh resesi ekonomi global. Karena UMKM langsung bersentuhan dengan konsumen masyarakat bawah.
Hanya sayang memang, kinerja pemasaran (organisasi) UMKM selalu fluktuatif. Di data yang didapat, selalu naek turun dari tahun ke tahunnya. Hal ini bisa saja terjadi akibat monotonnya produk tersebut. Maka saya menambahkan variabel: inovasi produk melalui pencapaian nilai bersama dan ekuitas merek untuk meningkatkan kinerja pemasaran UMKM tersebut.
Bagi saya yang tidak linier, ini merupakan barang baru. termasuk cara penulisan karya ilmiah yang baru dan metode yang baru. Dulu s1 diteknik saya membuat produk (aplikatif/terapan). Kalo sekarang ya sebagai penelitian deskriptif yang harus menyebar kuesioner pada beberapa responden.
BAB 1 terdiri dari : latar belakang, fenomena bisnis, riset gap, dlll
BAB 2 terdiri dari: tinjauan pustaka dan hubungan antar variabel serta hipotesis dan model penelitian
BAB 3 terdiri dari: metode penelitian (saya terus terang lemah disini, dan harus praktis baca referensi).
Demikian sekilas catatan. Semoga kedepan dimudahkan.
Eh iya, saya harus tuliskan ini juga: jika ada rezekinya dan lancar, maka saya ingin melanjutkan S3 tapi bidang manajemen SDM, dan S2 kembali untuk jurusan Ilmu Sejarah - saya ingin tesis tentang kajian sejarah Banten-
Semoga !
(rikigana)
Minggu, 23 Februari 2020
Minggu, 16 Februari 2020
Godaan Malas (tesis)
Luar Biasa..
Setelah di acc pembimbing 1, dan kemudian sudah ketemu pembimbing 2 yang padahal beliau menjanjikan tinggal perbaikan sedikit, dan tinggal tanda tangan -- tiba2 saja ada aktifitas lain, dan kemudian mulai malas, ketumpuk kegiatan-kegiatan lain.
Ini pelajarannya, jangan di tunda-tunda !
cicil saja sambil berjalan, entah satu kalimat, satu paragraf or satu alenia.
karena semakin di tumpuk semakin malas.
kalo dipikir-pikir, kegiatannya rutin saja, tapi kemudian ada kegiatan2 lain sosial kemasyarakatan yang sebetulnya, yabiasa-biasa saja tapi nguras waktu. Misal: rapat rt, rapat pengurusan air, kerja bakti, di samping kegiatan rutin kursus bahasa inggris dan mengajar. Lainnya, malah ini yang terbanyak, adalah godaan malas karena asyik di medsos. hadeuh.....
jadi seminggu februari ini terlewat untuk urusan tetek bengek begitu.
Dan minggu ini, saat saya mulai menulis ini. haruslah saya paksa untuk memulai Tesis.
Saya menulis ini dalam rangka mencari semangat kembali, untuk memulai.
Eh, mumpung inget..
saya harus menuliskan ini juga, walau tidak ada hubungannya dengan tesis.
Malam sabtu (14/2) februari 2020, saya ikut serta dalam rapat evaluasi sumur artesis di perumahan. Isinya pertanggungjawaban kepengurusan.
saya harus tuliskan ini, sebagai pengingat dikemudian hari, saat pertemuan berikutnya : ada bau2 tak sedap dalam kepengurusan air ini, terutama keterbukaan pengelolaan keuangan. Saya baru sadar, ternyata setelah dihitung kasar, nilai yang masuk berpuluh2 juta. Dan ini, tak dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya, indikator sederhana adalah setelah 3 tahun berjalan, uang selalu dalam bentuk cash dan dipegang perseorangan. Tak ada bukti masuk dalam rekening tabungan. Tak ada juga yang berani menghitung, karena alasan kemasyarakatan, ewuh pakewuh.
Idealnya sebuah pertanggungjawaban, adalah 2 hal: 1). mempertanggungjawabkan apa yang sudah di lakukan 2). Perbaikan untuk masa yang akan datang.
Dan semua itu, nihil !
Dan audience, sebagian besar, nihil !
Saya jadi merasa ini adalah bentuk kongkalingkong di masyarakat, saling ngunci dan saling patri.
Ini mudah ditelusuri, dengan logika sederhana pun, jika yang berpikir tanpa ada embel-embel pasti sadar, ini ada ketidakberesan.
Saya coba protes, dan berintonasi agak keras. Minta penjelasan. Tapi, nihil !
Satu-satunya hal yang berhasil coba di masukkan dan di notulenkan adalah, pembuatan grup wa, dan pembuatan aturan tentang kepengurusan.
Tapi lagi-lagi ini menambah kuta kecurigaan saya, sampai detik ini saya menulis, tak ada yang di realisasi satupun, hasil kesepakatan tersebut. Padahal yang paling sederhana dengan pembuatan grup wa, tak makan waktu berlama-lama, hanya cukup 5 menit.
Terlepas dari itu, saya jadi berpikir. Tak dimana-tak dimana, praktek ini selalu ada. Dan saya? masih sama, tetep protes dan selalu ingin meluruskan jika terdapat ketidakwajaran. saya tidak bicara ideal harus bersih dari hal tersebut. Tapi, standar kepatutan seyogyanya harus dipegang oleh orang2. Prinsip saya begitu.
Saya kadang nyesel kenapa dulu harus jadi aktifis dan idealis. Karena di setiap lingkungan yang saya temui, ternyata kemelencengan itu selalu ada. Dan saya greget dibuatnya. Masih hangat rasanya kasus di kantor yang pertama. kasus bongkar-bongkar semua aspek. Yang malahan saya yang menjadi korbannya. Di depak oleh aliansi kejahatan dan ketidakberdayaan top managemen.
Saya kadang juga bertanya-tanya. kenapa sih dihadapkan dengan kondisi dan situasi seperti ini lagi. Di masyarakat pula. Yang tadinya mungkin mereka adem ayem sebelum saya masuk. jadi kemudian merasa terganggu dan bisa jadi sudah menganggap musuh bagi sebagian orang berkepentingan -- karena yang lain bersikap acuh tak acuh, mirip saya dulu sewaktu menjadi kuli.
Saya juga kadang menyalahkan diri sendiri, kenapa sih tidak diam aja, ikut aja, setuju aja, biar aman-aman saja. Nyatanya saya gabisa ! Selalu ada dorongan untuk membenarkan sesuatu yang keluar dari arahnya, pakemnya. padahal saya bukan pas lagi mahasiswa dulu, masa dimana ngerasa jadi pahlawan saat membetulkan sesuatu. merasa berguna. Tapi sekarang masih terbawa, tujuannya adalh ingin membetulkan sesuatu.
Ah, memang mungkin saya sudah begini !
hehe.. (rikigana)
Setelah di acc pembimbing 1, dan kemudian sudah ketemu pembimbing 2 yang padahal beliau menjanjikan tinggal perbaikan sedikit, dan tinggal tanda tangan -- tiba2 saja ada aktifitas lain, dan kemudian mulai malas, ketumpuk kegiatan-kegiatan lain.
Ini pelajarannya, jangan di tunda-tunda !
cicil saja sambil berjalan, entah satu kalimat, satu paragraf or satu alenia.
karena semakin di tumpuk semakin malas.
kalo dipikir-pikir, kegiatannya rutin saja, tapi kemudian ada kegiatan2 lain sosial kemasyarakatan yang sebetulnya, yabiasa-biasa saja tapi nguras waktu. Misal: rapat rt, rapat pengurusan air, kerja bakti, di samping kegiatan rutin kursus bahasa inggris dan mengajar. Lainnya, malah ini yang terbanyak, adalah godaan malas karena asyik di medsos. hadeuh.....
jadi seminggu februari ini terlewat untuk urusan tetek bengek begitu.
Dan minggu ini, saat saya mulai menulis ini. haruslah saya paksa untuk memulai Tesis.
Saya menulis ini dalam rangka mencari semangat kembali, untuk memulai.
Eh, mumpung inget..
saya harus menuliskan ini juga, walau tidak ada hubungannya dengan tesis.
Malam sabtu (14/2) februari 2020, saya ikut serta dalam rapat evaluasi sumur artesis di perumahan. Isinya pertanggungjawaban kepengurusan.
saya harus tuliskan ini, sebagai pengingat dikemudian hari, saat pertemuan berikutnya : ada bau2 tak sedap dalam kepengurusan air ini, terutama keterbukaan pengelolaan keuangan. Saya baru sadar, ternyata setelah dihitung kasar, nilai yang masuk berpuluh2 juta. Dan ini, tak dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya, indikator sederhana adalah setelah 3 tahun berjalan, uang selalu dalam bentuk cash dan dipegang perseorangan. Tak ada bukti masuk dalam rekening tabungan. Tak ada juga yang berani menghitung, karena alasan kemasyarakatan, ewuh pakewuh.
Idealnya sebuah pertanggungjawaban, adalah 2 hal: 1). mempertanggungjawabkan apa yang sudah di lakukan 2). Perbaikan untuk masa yang akan datang.
Dan semua itu, nihil !
Dan audience, sebagian besar, nihil !
Saya jadi merasa ini adalah bentuk kongkalingkong di masyarakat, saling ngunci dan saling patri.
Ini mudah ditelusuri, dengan logika sederhana pun, jika yang berpikir tanpa ada embel-embel pasti sadar, ini ada ketidakberesan.
Saya coba protes, dan berintonasi agak keras. Minta penjelasan. Tapi, nihil !
Satu-satunya hal yang berhasil coba di masukkan dan di notulenkan adalah, pembuatan grup wa, dan pembuatan aturan tentang kepengurusan.
Tapi lagi-lagi ini menambah kuta kecurigaan saya, sampai detik ini saya menulis, tak ada yang di realisasi satupun, hasil kesepakatan tersebut. Padahal yang paling sederhana dengan pembuatan grup wa, tak makan waktu berlama-lama, hanya cukup 5 menit.
Terlepas dari itu, saya jadi berpikir. Tak dimana-tak dimana, praktek ini selalu ada. Dan saya? masih sama, tetep protes dan selalu ingin meluruskan jika terdapat ketidakwajaran. saya tidak bicara ideal harus bersih dari hal tersebut. Tapi, standar kepatutan seyogyanya harus dipegang oleh orang2. Prinsip saya begitu.
Saya kadang nyesel kenapa dulu harus jadi aktifis dan idealis. Karena di setiap lingkungan yang saya temui, ternyata kemelencengan itu selalu ada. Dan saya greget dibuatnya. Masih hangat rasanya kasus di kantor yang pertama. kasus bongkar-bongkar semua aspek. Yang malahan saya yang menjadi korbannya. Di depak oleh aliansi kejahatan dan ketidakberdayaan top managemen.
Saya kadang juga bertanya-tanya. kenapa sih dihadapkan dengan kondisi dan situasi seperti ini lagi. Di masyarakat pula. Yang tadinya mungkin mereka adem ayem sebelum saya masuk. jadi kemudian merasa terganggu dan bisa jadi sudah menganggap musuh bagi sebagian orang berkepentingan -- karena yang lain bersikap acuh tak acuh, mirip saya dulu sewaktu menjadi kuli.
Saya juga kadang menyalahkan diri sendiri, kenapa sih tidak diam aja, ikut aja, setuju aja, biar aman-aman saja. Nyatanya saya gabisa ! Selalu ada dorongan untuk membenarkan sesuatu yang keluar dari arahnya, pakemnya. padahal saya bukan pas lagi mahasiswa dulu, masa dimana ngerasa jadi pahlawan saat membetulkan sesuatu. merasa berguna. Tapi sekarang masih terbawa, tujuannya adalh ingin membetulkan sesuatu.
Ah, memang mungkin saya sudah begini !
hehe.. (rikigana)
Rabu, 05 Februari 2020
Siap Sempro
Tak terasa, sudah februari.
Luar biasa, kesibukan yang paling eksis saat ini adalah,penyususnan proposal Tesis. Terhitung selama januari saja, 3 kali bimbingan untuk pembimbing 1, dan 2 kali bimbingan untuk pembimbing 2.
Alhamdulilah, untuk pembimbing 1, sudah acc sempro. Tinggal menyelesaikan di pembimbing 2. Oiya, judul Tesis saya: Upaya meningkatkan kinerja pemasaran melalui penciptaan nilai bersama dan ekuitas merek ; studi kasus pada UMKM Kuliner di Provinsi Banten. Kota/Kab yang akan dijadikan target kuisioner pengambilan data adalah Kab. Serang, Kota Serang dan Kab. Pandeglang. Dengan UMKM kuliner lokal tentunya. Sebagai informasi, UMKM lokal banten diantaranya adalah yang memproduksi kuliner khas lokal Banten. Sebut saja semisal: sate bandeng, Rabeg, Balok menes, garang asem, leumeung, baso ikan, dll.
Karena saya kecenderungan menyukai sejarah dan budaya, dalam hal tesis manajemen pemasaran pun saya tetap kaitkan dengan nilai-nilai tersebut.
Semoga lancar sempro, dan dilancarkan pengambilan datanya, dan dimudahkan sidangnya kemudian lancar sampai wisuda. Aamiin YRA.
Aktifitas lain, masih sama sejauh ini. Paling rutin adalah kursus conversation di LIA serang selasa dan kamis. Kemudian jum'at ngajar mata Pelajaran sejarah di SMK Pelayaran Serang.
Lainnya, penekanan pada aktifitas digital terutama sajarah Banten. oiya, saya pun buat satu lagi fanpage dengan nama jelajah museum, guna membagikan pada khalayak hasil dari jelajah yang selama ini telah saya lakukan.
Semenjak mengerjakan tesis, memang susah tidur. Minimal tidur jam 2 malam. Ngebut untuk penyelesaian. Sampai-sampai terkadang sampai jam 5 pagi. Sekalinya tak mengerjakan tesis pun, akhirnya menjadi keterusan untuk begadang semalaman.
Semoga semua menjadi lebih baik.
demikian update pertama di Februari 2020
---
(oiya saya baru dapat kabar, eh sebetulnya dari januari lalu, perusahaan tempat saya pertama kali bekerja dulu, mayoritas karyawan di PHK,akibat resesi, termasuk orang-orang yang dzolim tempo hari, dan terancam untuk tidak di bayarkan pesangonnya. Ini sebagai pengingat, bukan untuk melampiaskan keuasan pendendam, pengingat bahwa apabila kita bisa berbuat baik dan profesional, lakukanlah! Baik jahat maupun baik pada akhirnya dunia ini naek turun, tapi ketika kita bersikap baik dan profesional setidaknya tidak membuat putus silaturahmi dengan rekan sejawat. Tak perlu menjilat ludah sendiri, contohnya baru saja, orang yang dulu berkonspirasi untuk menggulingkan, tiba-tiba tanpa malu dan tedeng aling-aling, ngechat dan berkabar ria. saya tetap balas. Saya tetap baik. tapi seyogyanya itu bentuk kemunafikan dari itu orang. Harus menjadi pelajaran bagi saya dan bagi yang membaca sekalian. perbuatan seperti itu, yang seolah tidak ada apa-apa, atau merasa polos, tidak melakukan kesalahan adalah tindakan bodoh yang super bodoh. haya akan mencoreng dan memalukan diri sendiri. Sebaiknya, untuk anda orang yang seperti itu, kalopun butuh dan sangat butuh, lebih baik berpikir dua kali daripada menjilan ludah sendiri, kecuali nama ksatria memang tak melekat di jiwa anda).
#rgs
Luar biasa, kesibukan yang paling eksis saat ini adalah,penyususnan proposal Tesis. Terhitung selama januari saja, 3 kali bimbingan untuk pembimbing 1, dan 2 kali bimbingan untuk pembimbing 2.
Alhamdulilah, untuk pembimbing 1, sudah acc sempro. Tinggal menyelesaikan di pembimbing 2. Oiya, judul Tesis saya: Upaya meningkatkan kinerja pemasaran melalui penciptaan nilai bersama dan ekuitas merek ; studi kasus pada UMKM Kuliner di Provinsi Banten. Kota/Kab yang akan dijadikan target kuisioner pengambilan data adalah Kab. Serang, Kota Serang dan Kab. Pandeglang. Dengan UMKM kuliner lokal tentunya. Sebagai informasi, UMKM lokal banten diantaranya adalah yang memproduksi kuliner khas lokal Banten. Sebut saja semisal: sate bandeng, Rabeg, Balok menes, garang asem, leumeung, baso ikan, dll.
Karena saya kecenderungan menyukai sejarah dan budaya, dalam hal tesis manajemen pemasaran pun saya tetap kaitkan dengan nilai-nilai tersebut.
Semoga lancar sempro, dan dilancarkan pengambilan datanya, dan dimudahkan sidangnya kemudian lancar sampai wisuda. Aamiin YRA.
Aktifitas lain, masih sama sejauh ini. Paling rutin adalah kursus conversation di LIA serang selasa dan kamis. Kemudian jum'at ngajar mata Pelajaran sejarah di SMK Pelayaran Serang.
Lainnya, penekanan pada aktifitas digital terutama sajarah Banten. oiya, saya pun buat satu lagi fanpage dengan nama jelajah museum, guna membagikan pada khalayak hasil dari jelajah yang selama ini telah saya lakukan.
Semenjak mengerjakan tesis, memang susah tidur. Minimal tidur jam 2 malam. Ngebut untuk penyelesaian. Sampai-sampai terkadang sampai jam 5 pagi. Sekalinya tak mengerjakan tesis pun, akhirnya menjadi keterusan untuk begadang semalaman.
Semoga semua menjadi lebih baik.
demikian update pertama di Februari 2020
---
(oiya saya baru dapat kabar, eh sebetulnya dari januari lalu, perusahaan tempat saya pertama kali bekerja dulu, mayoritas karyawan di PHK,akibat resesi, termasuk orang-orang yang dzolim tempo hari, dan terancam untuk tidak di bayarkan pesangonnya. Ini sebagai pengingat, bukan untuk melampiaskan keuasan pendendam, pengingat bahwa apabila kita bisa berbuat baik dan profesional, lakukanlah! Baik jahat maupun baik pada akhirnya dunia ini naek turun, tapi ketika kita bersikap baik dan profesional setidaknya tidak membuat putus silaturahmi dengan rekan sejawat. Tak perlu menjilat ludah sendiri, contohnya baru saja, orang yang dulu berkonspirasi untuk menggulingkan, tiba-tiba tanpa malu dan tedeng aling-aling, ngechat dan berkabar ria. saya tetap balas. Saya tetap baik. tapi seyogyanya itu bentuk kemunafikan dari itu orang. Harus menjadi pelajaran bagi saya dan bagi yang membaca sekalian. perbuatan seperti itu, yang seolah tidak ada apa-apa, atau merasa polos, tidak melakukan kesalahan adalah tindakan bodoh yang super bodoh. haya akan mencoreng dan memalukan diri sendiri. Sebaiknya, untuk anda orang yang seperti itu, kalopun butuh dan sangat butuh, lebih baik berpikir dua kali daripada menjilan ludah sendiri, kecuali nama ksatria memang tak melekat di jiwa anda).
#rgs
Langganan:
Postingan (Atom)