Melahap novel-novel sejarah pram dan novel-novel eka kurniawan (generasi baru), membuat saya menikmati sastra realis sosialis begitu berlebihan. Merasai setiap kata demi kata seolah saya terlibat didalamnya. Keberpihakan lebih pada kaum lemah tertindas, serasa mendekati kehidupan yg terjadi sehari-hari. Saya lama hidup dalam lingkungan tertindas. Banyaknya tertindas dalam ekonomi, dan sedikitnya tertindas dalam opini.
Cerita sehari-hari, yang dekat2 dengan kita, kadang kita lewatkan dan tidak terceritakan dengan baik. Sehingga kadang dianggap angin lalu dan tak mampu mengambil hikmah dari apa yg terjadi.
Kita terkadang lebih sibuk untuk mencari sesuatu hikmah bijak diujung dunia, rela gugling berjam-jam untuk mencari sesuatu yg wah dan tak mengakar.
Padahal bukan itu yg dibutuhkan.
--
rgs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar