Sesuai namanya, jabal Nur (bukit cahaya), mesjid ini terdapat di puncak bukit di perumahan bukit palem cilegon.
Sekedar nostalgia, hari ini, sekalian akan ada pertemuan dengan kajur teknik metalurgi dan dirut PT SMS ; terkait refraktori, saya jumatan di mesjid ini. Mesjid yang nyaman, bersih, rapi, adem, dan karena benar-benar di bukit viewnya sangat bagus -- luas.
Saya pernah ngontrak di komplek elit bukit palm ini. Sewaktu kuliah, sekitar 1 tahun 6 bulan, dan sebentar sewaktu kerja (sebelum nikah dan beli rumah di rumah subsidi itu; yang masyarakatnya rada-rada ruwet, dan jadi tantangan pengabdian, hehe...).
Perumahannya jelas elit, di bukit, pengisinya juga elit, dominan pekerja pabrik kimia; awalnya memang perumahan ini di khususkan untuk perumahan karyawan pabrik kimia tersebut, termasuk ekspatriatnya. Seiring waktu perumahan ini di jual bebas.
Bukan karena kaya dan banyak uang saat itu saya berkesempatan ngontrak di lantai 2 perumahan ini. Lebih karena pemanfaatan rumah yang tidak di tinggali. Karena jaraknya lumayan jauh dari kampus (kampus ada di bawah bukit), rata-rata orang kaya enggan tinggal disini. Akhirnya kalaupun di buka kontarakan jarang yang minat.
Tapi itu dulu, sekarang semenjak ada transportasi online sudah banyak yang ngisi dan harganya wah.
Kembali ke mesjid, saat itu, saya selalu menyempatkan shalat di mesjid ini. Sambil sesekali menenangkan diri. Dari segala tugas dan rutinitas kampus. Lelah memang, karena ditempuh dengan jalan kaki, naik bukit. Olahraga yang tidak terasa.
Alhamdulilah, hari ini bisa shalat disini kembali. Tentu tidak jalan kaki. Sudah pakai mobil pribadi.
Sekali lagi alhamdulilah Ya Alloh, atas segala nikmatmu. Kalo dipikir-pikir, dulu begitu sulit, sekarang sudah begitu banyak kenikmatan-kenikmatan yang di dapatkan.
Dunia ini memang rahasia, tapi kita harus berjuang untuk membuka nya.
-
(Rikigana)