Setelah subuh, kata orang tua, jangan terus tidur lagi, lebih baik beraktifitas.
Sayangnya itu mungkin relevan untuk kondisi dulu. Sekarang, generasi milenial (termasuk saya), saat bulan puasa, apalagi tidak ada kegiatan besoknya, pasti setelah sahur dan subuhan, maka dipastikan untuk tidur lagi.
Saat tidur tersebut, terkadang banyak mimpi-mimpi yang aneh. Mungkin hasil dari imajinasi atau bahan bacaan kita yang terefleksikan dalam mimpi.
Tapi, setidaknya dalam 1 bulan terakhir ini, ada dua kali mimpi yang betul-betul saya rasa so real. Nyata.
Yang pertama -- saya lupa waktunya-- begitu jelas menceritakan tentang trah kesejarahan keluarga terutama di Banten. Begitu jelas ditunjukkan keramat/maqam/penziarahan nenek moyang yang merupakan salah satu tokoh di Banten. Sampai dalam mimpi tersebut ada buku (dimuseum), makamnya, serta tetua yang menceritakannya.
Sayangnya, begitu bangun dan saya coba untuk mengingat-ngingat untuk saya tuliskan, Lupa!
Saya hampir 15 menit duduk dipinggir tempat tidur, untuk mengingat-ngingat barangkali ada clue sedikit saja. Lupa!
Sampai saat ini : Lupa!
Yang kedua, dan saya rasa so real, barusan tadi. Makanya saat ini saya langsung buka laptop untuk menuliskannya.
Saya mimpi belajar bisnis dari Dahlan Iskan.
Tepatnya bukan belajar, proses untuk menjadi pengakuan menjadi muridnya.
Alkisah, secara singkat, saya berada dalam lingkungan beliau (dirumahnya), terus seiring waktu beliau memberikan tantangan (fisik) untuk dilakukan. Saya menyanggupi. Dan ternyata bukan itu ujiannya, Ujiannya adalah saya di bawa ke ruang keluarga dimana sudah kumpul keluarga besar dan anak buah bisnisnya disana.
Beliau tanya ke seluruh orang yang ada disitu tetantang saya; dan semua menjawab positif.
Kemudian setelah itu, dia tanya langsung kesaya. Kurang lebih begini:
"bagaimana pandangan anda tentang bisnis, dan komunikasi dengan klien?"
saya jawab, saat itu: "saya selalu membangun hubungan positif dengan semua orang, dan selalu mengendepankan aspek sosial".
Tiba-tiba smua hening dang menunjukkan kekecewaan.
Yang jelas, bisa dipastikan bahwa itu bukan jawabannya.
Lantas saya di tarik dari ruangan itu oleh salah satu teamnya. Kemudian diceramahi; tentang jawaban yang harus dikeluarkan tentang bisnis.
Point tentang bisnis:
Dalam bisnis tidak ada sosial, selalu yang pertama adalah profit oriented. Urusan sosial belakangan, kalo mau terjun di dunia bisnis, selalu berpikir kedalam tentang profit.
kemudian, saya terbangun. hehe..
(rikigana)