Tadi pagi, ada tetangga yang meninggal.
Seumur-umur di komplek, baru kali ini saya ikut serta. Biasanya cukup istri yang ikut serta.
Minggu lalu, ada gotong royong RT, seumur-umur saya juga tidak pernah mengikutinya. Biasanya cukup ganti uang untuk ketidakikutsertaan.
Dua minggu lalu, ada rapat RT di perumahan. Seumur-umur saya pun tidak pernah mengikuti. Cukup info dari grup whatssup mendengar info-infonya. Atau cukup minta sesuatu, jika ada maslaah kepada orang-orang berangkutan.
Dirasa-rasa, saya menjadi mahluk egois, yang tak bermasyarakat.
Ini baru saya sadari saat-saaat ini. Ternyata ga berimbang, ga sesuai dengan moto 'keep live for balance'. Saya sebetulnya orang yang sangat suka bersosialisasi dan berorganisasi. Tak pernah sedikit pun berniat untuk menghindar. Tetapi karena keadaan,atau lebih tepatnya status pekerjaan, jangankan kegiatan di masyarakat lingkungan perumahan, banyak acara keluarga sekalipun terlupakan.
Pergi sangat pagi, dan pulang sangat malam. Disamping jarak yang lumayan jauh ke cilegon. Rasanya pekerjaan pun tak habis-habisnya di kantor. Apalagi saat pegang proyek. Tak mengenal libur. Sabtu-minggu pun dihabiskan di kejar-kejaran target. Untuk itu juga saya sarankan, kepada para pasangan muda terutama, jika memang memilih kerja, rumah jangan jauh-jauh. Karena ini menghabiskan waktu dan energi.
Jadi begitu sibuknya, sembari serasa tak napak di bumi. Egois dan tak kenal lingkungan.
Alhamdulilah, 3 kegiatan di atas tadi saya ikuti. Disamping memang lika-liku beraneka ragam pemikiran dan tentunya karena perbedaan lingkungan awal dan pendidikan. Bermasyarakat sebetulnya menyenangkan. Tapi tentu dalam kadar tertentu yang pas. Bukan pula yang holic, yang ujung-ujungnya hanya jadi melakukan perbuatan sia-sia.
Saat ini saya menikmati. Menikmati sosialisasi di lingkungan ke RT an, sosialisasi di kegiatan-kegiatan yang ada, sosialisasi di Mesjid.
Dominasi lingkungan saya para PNS di pemerintahan (impian generasi X maupun Y di Banten, yang ingin selow). Dalam urusan kesantaian dan luangan waktu, sangat banyak.
Memang ada beberapa yang bernasib sama, sebagai karyawan, ya tentu ini pun tak pernah keliatan batang hidungnya. Hanya mengisi ruang kosong di WA.
Terakhir, saya sarankan, terutama bagi generasi milenial dan Y. Boleh mengejar ambisi untuk mendapatkan sesuatu (duniawi), tapi jangan lupakan sosialisasi.
Mari bermasyarakat.
(rikigana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar