Sampe dengan saat ini saya masih penasaran, dari mana ya relevansinya antara ulang tahun dan makan-makan.
Ada juga ekstrim waktu jaman-jaman sekolah SMP dan SMA, malah sampe ajamn kuliah (untuk orang-orang tertentu), yang ulah tahun diperlonco. Sudah disiksa, kemudian di palak juga.
Beruntung yang orang kaya, itu jadi prestise tersendiri sebagai bentuk dia dikelilingi banyak teman. Dia banyak yang peduli. Walau itu menurut saya agak lebay. Lantas bagaimana orang kismin? kadang ya memang di cuekin, tapi yang parah itu kadang mengusahakan untuk dirayakan, seolah ingin panjat sosial untuk diakui keberadaannya di lingkungan sosial yang sebetulnya itu bukan kelasnya.
Tapi, ya boleh aja sih. Itu pilihan hidup. Hanya kembali ke awal, apa ya relevansinya antara ulang tahun dan makan-makan.
Ya, kalo mau makan-makan kan tidak harus ulang tahun. Saya juga tidak pelit. Tapi, saya termasuk orang yang risih ketika momen tertentu di minta traktir-traktir. Menurut saya sih kurang sopan. Dusun. Analoginya hampir sama dengan yang meninggal kita riungan. Orang kan sama-sama terbebani.
Saya tidak menyarankan dalam keluarga hal demikian, kalopun kita makan, ya syukuran untuk keluarga dekat. Sekedar bercengkrama. Tidak untuk orang-orang yang baru kenal atau orang yang sudah kenal tapi sok akrab. Jengah rasanya.
Demikian. Iseng aja emang ini tulisan...hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar