Senin, 03 Agustus 2020

Evaluasi Agustus

Konsekuensi berubah arah profesi dalam kehidupan adalah : 1). Mulai dari nol; 2).Hilang komunitas yang dikenal; 3). Menjadi 'nothing'.

Betul, itu yang akan terjadi. Pada 34 tahun ini, seperti yang sudah saya selalu singgung di tulisan sebelumnya -- saya berubah langkah (walau kalo jujur, ini direncanakan tapi tidak direncanakan, maksudnya: ketika dulu berkarir di dunia perusahaan, hati kecil selalu berkata, masa iya saya menghabiskan waktu hanya 'nguplek' di kantor/pabrik, meninggalkan aktifitas lain yang memang di senangi. Tapi, dulu tidak pernah berencana diumur berapa akan mengakhirinya, mengalir begitu saja. Dan kemudian, tiba dititik ini. Sengaja ataupun tidak, perlu adaptasi ataupun tidak, tibalah saya di titik ini).

Mulai dari nol. Meniti karir dengan ada atau tiadanya komunitas yang sudah dibentuk lumayan berat. Dulu mungkin 'something' tetapi menjadi 'nothing', tantangan tersendiri. Tapi, bagaimanapun kita harus melaluinya. 

Gengsi dan merasa diri besar, inilah yang bisa menjadi penghambat untuk maju. Satu-satunya penghalang adalah diri sendiri. Dan teman sekaligus musuh terbesar adalah diri sendiri -- keegoan kita.

Lantas, harus bagaimana?

Teruslah jalani. Jangan mengeluh. Walau berat, kuasai diri sendiri u menata hidup kembali.

Berlatihlah. Agar kelak mampu untuk memantaskan diri. Sesuai kompetensi yang di ingini. 
(Rikigana)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar