Kamis, 11 Maret 2021

LK IMC


Hampir 10 tahun (semenjak saya ikut mengeksiskan organisasi primordial di banten selatan) berkesempatan untuk menghadiri kembali.

Pada zaman nya, di LK pertama, gilang gemilang pergerakan kemahasiswaan di lembur kidul begitu baik.

Melahirkan kader awal, membuat propaganda di koran lokal, berunjuk rasa menggoalkan pembangunan jalan raya ke selatan, istigosah bersama masyarakat, dan banyak lagi ragamnya.

Itu waktu awal-awal pendirian, dan awal-awal keeksisan. Selanjutnya? saya tak banyak mengikuti, karena saya merasa bukan bagian dari itu. Ada sisi norak yang tak bisa saya ikuti -- atau berada di dalamnya. Kenorakan utama terletak pada keoportunisan orang-orangnya. Saya kira bisa meninggalkan kultur 'kekidulan.' Tapi nyatanya terseret dan sengaja diseret ke kepentingan politik praktis.

Jadinya oportunis praktis. Ada bangkai lalat berkerumun.

Itu dulu.

Walau sampai sekarang saya rasa masih demikian.


Lantas, sebagai bentuk nostalgia, dan waktu pandemi ini lumayan lowong. Saya menyempatkan mampir di LK yang katanya sudah menginjak angkatan 16.

Saya tetap tidak berubah, saat dikasih waktu untuk bicara, tetap pada pendirian bahwa organisasi primordial ini harus sesuai khitah awalnya.

Mahasiswa tetep pada fungsinya (4 fungsi mahasiswa : sosial control, agent change, moral force, iron stock) dan tidak lepas dari tri darma perguruan tinggi (pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat.

Pembentukan kab cilangkahan adalah keniscayaan. Cepat atau lambat. Dengan atau tanpa kita, pasti terbentuk. Banyak kaum oportunis yang berkepentingan. Sebaiknya mahasiswa tidak ikut terlalu dalam dikubangan itu -- apalagi kemudian menjadi sangat praktis, politik praktis. Saya merasa itu menjadi kenorakan tersendiri.

Jika tidak mampu mengimbangi kepraktisannya, saya hanya saran jaga idealismenya, dan minimal program adalah pengkaderannya.

Generasi akan berubah, cepat atau lambat cilangkahan terbentuk, pasti membutuhkan iron stock yang bagus. Ini bukti kongkrit untuk menyiapkan kedepan.

Lepaskan retorika yang berapi-api. Kita bukan pada zaman itu. Saat ini kita pada zaman kompetitif profesional. 

Untuk sama-sama menyongsong indonesia emas 2045.

(rikigana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar