Minggu, 29 November 2020

Yayasan Annurghana

Yayasan ini saya buat di tahun 2010 silam, saat awal-awal kerja. Niat awal tentu untuk berbagi -- sesuai tagline nya: ikhlas berbagi membentuk generasi mandiri.

Konsen pertama memang di pendidikan, sesuai dengan kesukaan saya, dan prinsip saya; bahwa sebetulnya cara tergampang memutus rantai kemiskinan dan untuk membuka pemikiran yaitu pendidikan.

Pada masa itu sampai keberlanjutannya di urus oleh keluarga (tepatnya mamah). Dana nya tentu pribadi, dan ini tidak mengapa, sesuai keinginan.

Hanya ternyata ada beberapa kelemahan: SDM beserta pengelolaaannya.

Tentu orang tua dan adik tak bisa sekonsen itu, banyak aktifitas lain, dilain sisi saya tak bisa monitoring terus menerus.

Beberapa kali mempercayakan ke saudara dekat maupun orang lain, tapi nyatanya tak bisa berjalan dengan baik.

Akhirnya mulai menurun.

Kemudian dari sisi input murid menurun.

Di kampung begitu nyatanya orang bosenan, semakin gratis semakin bosen, nyari yang mahal berbayar. Semakin berbayar menuntut yang lebih pelayanan.

Saya nyatanya salah kira, ternyata di daerah saya itu tidak miskin harta (sawah,kebun, rata-rata banyak yang punya), lebih kepada miskin pemikiran, jadi sentuhan "dikasih" tak cocok untuk mayoritas orang. Tapi inginnya sentuhan 'gegayaan'. Ini masih jadi tantangan.

Akhirnya pilihannya ada 2:

1. Membuat berbayar dan profesional besar-besaran.

2. Cukup untuk menjaring yang betul-betul tidak mampu, berapapun itu.

Saya cenderung memimilh yang kedua, agak tidak suka bisnis pendidikan, tapi lagi-lagi harus cari partner yang oke. Minimal kayak kebun sekarang yang di urus oleh orang disana yang bisa di percaya.

(rikigana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar